• Jl. Raya Ciherang
  • (0263) 512607
  • [email protected] ; [email protected]
Logo Logo
  • Beranda
  • Profil
    • Overview
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Tugas & Fungsi
    • Pimpinan
    • Satuan Kerja
    • Sumber Daya Manusia
    • Logo Agrostandar
  • Informasi Publik
    • Portal PPID
    • Standar Layanan
      • Maklumat Layanan
      • Waktu dan Biaya Layanan
    • Prosedur Pelayanan
      • Prosedur Permohonan
      • Prosedur Pengajuan Keberatan dan Penyelesaian Sengketa
    • Regulasi
    • Agenda Kegiatan
    • Informasi Berkala
      • LHKPN
      • LHKASN
      • Rencana Strategis
      • DIPA
      • RKAKL/ POK
      • Laporan Kinerja
      • Capaian Kinerja
      • Laporan Keuangan
      • Laporan Realisasi Anggaran
      • Laporan Tahunan
      • Daftar Aset/BMN
    • Informasi Serta Merta
    • Informasi Setiap Saat
      • Daftar Informasi Publik
      • Standar Operasional Prosedur
      • Daftar Informasi Dikecualikan
      • Kerjasama
  • Publikasi
    • Buku
    • Pedum/ Juknis
    • Infografis
  • Reformasi Birokrasi
    • Manajemen Perubahan
    • Deregulasi Kebijakan
    • Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
    • Penataan dan Penguatan Organisasi
    • Penataan Tata Laksana
    • Penataan Sistem Manajemen SDM
    • Penguatan Akuntabilitas
    • Penguatan Pengawasan
  • Kontak

Berita BRMP Tanaman Hias

Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Hias

Thumb
1641 dilihat       27 Agustus 2024

Mentan Minta Tambahan Anggaran Rp 68 Triliun Disetujui: Kalau Mau Lepas dari Impor Pangan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 68 triliun pada APBN 2025. Menurut dia, anggaran yang ada saat ini tidak cukup untuk mencapai swasembada pangan seperti yang diimpikan presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Kalau mau swasembada, tambah Rp 68 triliun, kalau enggak, tidak mungkin (tercapai). Itu namanya direncanakan untuk impor," kata Amran ditemui usai rapat di gedung DPR, Senin, 26 Agustus 2024.

Menteri Pertanian mengatakan anggaran tersebut bakal digunakan untuk mencetak sawah baru 1 juta hektare. Anggaran yang ada saat ini dianggap masih terbatas untuk mewujudkan peningkatan produksi pangan pada 2025.

"Kegunaaannya untuk support, cetak sawah, irigasi, alsintan (Alat dan Mesin Pertanian) dan benih padi, ini semua harus kita persiapkan dari sekarang," ujarnya.

Adapun pagu anggaran Kementerian Pertanian untuk 2025 ditetapkan sebesar Rp 7,91 triliun. Angka ini jauh jika dibanding total anggaran ketahanan pangan yang disebutkan Presiden Joko Widodo dalam pembacaan nota keuangan RAPBN 2024.

Untuk total anggaran ketahanan pangan sebesar Rp 124,4 triliun akan diarahkan guna mendukung peningkatan produktivitas, menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan, perbaikan distribusi hasil pertanian serta meningkatkan akses pembiayaan bagi para petani.

Amran mengatakan jumlah anggaran tambahan yang diajukan Kementeriannya perlu untuk mendukung dari sisi hulu, yakni infrastruktur dan cetak sawah baru. Ia mengklaim kementerian saat ini sudah berhasil pelan-pelan menaikkan produksi dari opetimalisasi lahan. "Sekarang sudah berjalan 40 ribu optimalisasi lahan, kami kejar 100 ribu sampai akhir tahun, itu sudah 1 per 10 (dari 1 juta)."

Tahun depan pemerintah juga menargetkan produksi 32 juta ton beras. Produksi musim kering pada Agustus, September dan Oktober menurut dia naik. Ada peningkatan hingga 1 juta ton beras yang diklaim Amran berhasil hanya dengan refocusing anggaran, sehingga penambahan tentunya diharapkan akan membantu mencapai target tersebut.

Dana tambahan itu diperlukan untuk antisipasi kekeringan dan kekurangan beras akibat perubahan iklim dan beberapa negara yang mulai menyetop ekspornya. Sekaligus pula menjamin ketersediaan bagi program makan bergizi yang dicanangkan jadi salah satu prioritas di era Prabowo.

Terkait makan bergizi, Mentan mengatakan bakal mendukung dari sektor pertanian. Sementara itu, pemerintah juga menurut dia akan mengoptimalkan produksi peternakan seperti ketersediaan kambing, ayam dan sapi, namun pada penerapannya bakal melibatkan pengusaha. "Kalau untuk sektor pertanian, anggarannya dari APBN," kata dia.

artikel dan gambar diambil dari: \https://bisnis.tempo.co/read/1908738/mentan-minta-tambahan-anggaran-rp-68-triliun-disetujui-kalau-mau-lepas-dari-impor-pangan

Prev Next

- Moh. Irman Firmansyah, S.T


Pencarian

Berita Terbaru

  • Thumb
    Pelantikan Pejabat Struktural Lingkup Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian
    20 Mei 2025 - By BSIP Tanaman Hias
  • Thumb
    BRMP Tanaman Hias Kembangkan SDG Krisan dan Anggrek untuk Tingkatkan Stok Benih
    14 Mei 2025 - By Moh. Irman Firmansyah, S.T
  • Thumb
    Meningkatkan Semangat Kerja di Awal Pekan BRMP Tanaman Hias Laksanakan Apel Pagi
    05 Mei 2025 - By BSIP Tanaman Hias
  • Thumb
    Operasi Pasar Pangan Murah (OPPM) BSIP Tanaman Hias disambut antusias oleh warga sekitar
    21 Mar 2025 - By BSIP Tanaman Hias
  • Thumb
    BSIP Tanaman Hias Bagikan Paket Sembako kepada 104 THL
    18 Mar 2025 - By BSIP Tanaman Hias

tags

BSIP BSIP Tanaman Hias agrostandar amran sulaiman andi amran mentan amran

Kontak

(0263) 512607
(0263) 514138
[email protected] ; [email protected]

Jl. Raya Ciherang
P.O.Box 8 Sindanglaya
Kel. Ciherang, Kec. Pacet
Cianjur 43253 Jawa Barat
Indonesia

© 2025 - 2025 Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Hias. All Right Reserved